Jakarta, 5 Oktober 2025 — Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (PP AMPG) menggelar Diklat Kader Muda Nasional Gelombang II bertema “Kader Politik Teknokratik, Pengawal Suara Rakyat.” Kegiatan ini menjadi langkah nyata untuk memperkuat kaderisasi dan menyiapkan generasi muda yang tangguh, berkarakter, serta memiliki visi politik modern.
Acara tersebut diikuti ratusan peserta dari berbagai provinsi. Sejak awal kegiatan, semangat kolaborasi terasa kuat di antara peserta. Para pengurus DPP Partai Golkar turut hadir dalam pembukaan bersama tokoh nasional dan Ketua Umum PP AMPG Said Aldi Al Idrus.
Bangun Kader Politik yang Cerdas dan Progresif
Dalam sambutannya, Said Aldi Al Idrus menekankan pentingnya membentuk kader politik yang berpikir teknokratik dan menguasai kebijakan publik. Ia mendorong generasi muda agar aktif berperan dalam pembangunan daerah serta menolak praktik politik uang.
“Kader AMPG harus menggerakkan perubahan di daerahnya masing-masing. Ilmu yang diperoleh dari diklat AMPG ini wajib diterapkan langsung di masyarakat,” ujar Said dengan tegas.
Ia menilai, diklat AMPG bukan sekadar pelatihan, melainkan proses pembentukan karakter, disiplin, dan ideologi politik yang bersih. Karena itu, ia mengajak seluruh peserta untuk menumbuhkan semangat pelayanan publik dalam setiap langkah politik mereka.
Selain itu, Said juga mengingatkan agar setiap kader menjaga nilai solidaritas dan tanggung jawab moral terhadap partai. Dengan cara itu, AMPG dapat terus menjadi wajah muda yang memperkuat citra positif Partai Golkar.
Kader Muda Jadi Pilar Golkar Masa Depan

Said menegaskan bahwa AMPG berperan penting dalam menjaga marwah partai. Ia mendorong kader muda tampil dengan ide, gagasan, dan inovasi. Melalui diklat AMPG ini, Akan menyiapkan kader yang tangguh, memiliki kemampuan analitis, dan siap menghadapi kompleksitas politik nasional.
Menurutnya, kader muda harus mampu berbicara berbasis data, berpikir strategis, dan bekerja dengan empati. Ia percaya, dengan integritas dan semangat kolaboratif, kader AMPG dapat menjadi pelopor perubahan positif di setiap daerah.
Lebih jauh, Said menekankan perlunya pembaruan cara berpikir politik agar selaras dengan tantangan era digital. Oleh sebab itu, ia mengajak seluruh kader menguasai teknologi, memahami komunikasi publik, dan memperluas jejaring sosial politik.
Wihaji Ingatkan Pentingnya Bonus Demografi
Dalam penutupan kegiatan, Menteri Kependudukan dan Keluarga (Mendukbangga) Wihaji menyampaikan pesan penting bagi para peserta. Ia menegaskan bahwa generasi muda memiliki peran vital dalam menyongsong bonus demografi 2045.
“Kualitas sumber daya manusia menjadi kunci utama. Jumlah generasi produktif besar, tetapi karakter, mental, dan visi kebangsaan mereka yang menentukan arah bangsa,” ujar Wihaji.
Ia menambahkan bahwa kader politik muda harus menjadi pelopor perubahan sosial. Karena itu, mereka perlu memperkuat kapasitas diri, mengembangkan kepemimpinan etis, dan memperjuangkan kebijakan publik yang berpihak pada rakyat.
Selain itu, Wihaji mengapresiasi peran AMPG dalam menyiapkan generasi yang disiplin, nasionalis, dan berorientasi pada kemajuan bangsa. Ia berharap semangat tersebut terus tumbuh di seluruh kader muda Golkar.
Sari Yuliati Tekankan Politik Gagasan
Dalam sesi pembekalan, Bendahara Umum DPP Golkar Sari Yuliati menegaskan bahwa kemenangan politik harus lahir dari kerja nyata, bukan transaksi.
“Kita wajib menang dengan ide dan gagasan. Politik uang tidak boleh lagi menjadi budaya,” tegas Sari.
Ia juga mendorong kader muda mengasah kemampuan komunikasi dan literasi digital. Menurutnya, kader yang peka terhadap isu publik akan lebih mudah menumbuhkan kepercayaan masyarakat.
Selain itu, ia mengajak peserta memperkuat kerja tim, memperluas relasi strategis, serta mengembangkan program kreatif yang langsung menjawab kebutuhan warga.
Kader AMPG Ditempa Jadi Pemimpin Muda
Selama kegiatan, para peserta mengikuti berbagai sesi pelatihan dengan narasumber dari kalangan akademisi, praktisi kebijakan publik, dan aktivis muda. Mereka belajar strategi komunikasi politik, manajemen kampanye, penguatan ideologi, hingga etika kepemimpinan sosial.
Setiap sesi berlangsung interaktif dan inspiratif. Dengan metode diskusi terbuka, peserta dapat bertukar gagasan dan memperkaya pemahaman tentang arah politik masa depan.
Perkuat Komitmen dan Solidaritas Kader
Acara berakhir dengan penyerahan penghargaan kepada peserta berprestasi serta pernyataan komitmen bersama. Seluruh peserta meneguhkan semangat “Solid di Dalam, Kuat di Luar.”
Dalam penutupan, Said Aldi Al Idrus menegaskan bahwa AMPG akan terus menjadi garda depan Partai Golkar.
“Dengan semangat persaudaraan dan integritas tinggi, kita buktikan kader muda siap memimpin masa depan politik Indonesia,” pungkasnya.
🔹 Kesimpulan
Melalui Diklat Nasional PP AMPG, semangat pembinaan kader politik muda terus tumbuh. Program ini menegaskan peran AMPG sebagai wadah pengkaderan modern yang melahirkan kader politik berilmu, berintegritas, dan siap membawa perubahan untuk bangsa.


Tinggalkan Balasan